Sambut Pemilu, Majelis Dzikir Jakarta Minta Warga Tetap Rukun Walau Beda Pilihan Politik

oleh -952 Dilihat

JAKARTA – Jelang diselenggarakannya Pemilu 2019, sejumlah Majelis Dzikir di Jakarta yakni Rodhatur Rohama, Latif Hadad, Ashamaniyah, H. Husyen dan didukung Karang Taruna wilayah Kuningan Timur menggelar acara Dzikir dan Tabliq Akbar di Lapangan Sekretariat RW 05 Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Jumat malam (8/2/2019).

Acara yang dihadiri ribuan jamaah itu bertajuk “Dengan Dzikir dan Doa Bersama, Kita Wujudkan Pemilu 2019 Menuju Indonesia Damai Untuk Kesatuan dan Persatuan NKRI”.

Ketua Pelaksana sekaligus tokoh masyarakat Ustadz H. Ismail Bin Hamid mengingatkan bahwa pilihan politik boleh beda tetapi harus tetap mengutamana menjaga persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa.

“Perbedaan pilihan itu biasa, tetapi persatuan harus kita utamakan. Jangan sampai di antara kita terpecah, hanya dikarenakan kita beda pilihan dalam berpolitik,” ungkap Ustadz Ismail.

Lebih lanjut, Ustadz Ismail mengajak semua pihak khususnya para jamaah yang hadir untuk berdoa agar rakyat Indonesia dijauhkan dari rasa dendam, dengki yang bisa membuat perpecahan.

“Mari tingkatkan persaudaraan kami, dan eratkan persatuan dan kesatuan,” ucap dia lagi.

Hal senada juga dilontarkan Panwas Kelurahan Kuningan Timur Sri Nawastuti bahwa berbeda pilihan bukanlah menjadi alasan untuk terpecah belah, melainkan rakyat Indonesia harus bisa mewujudkan Pemilu 2019 yang aman dan damai.

“Kita berbeda pilihan tidak mengapa, tetapi kita harus wujudkan pemilu 2019 yang damai,” katanya.

Ditempat yang sama, Plt Lurah Kuningan Timur Sami Astuti mengapresiasi kegiatan yang dinilai bisa memberikan kontribusi positif tersebut.

“Anak muda disini telah menunjukan suatu acara yang luar bisa, dan mereka mampu melaksanakannya dengan baik. Saya yakin, para orang tua disini pasti akan mengikutinya,” tambah dia.

Lebih jauh, Astuti berpesan agar masyarakat khususnya generasi muda bisa ikut berpartisipasi aktif mewujudkan Pemilu damai ini. Salah satunya adalah menyebarkan postingan yang damai, tidak mengadu domba apalagi provokasi.

“Pemilu damai, Indonesia damai. Untuk menciptakan hal itu, bukan dari pemerintah saja, tetapi kita semua. Semoga kegiatan ini menjadi virus yang baik bagi masyarakat seluruh Indonesia,” pungkasnya.