Tuding KPK Pembunuhan Karakter, Massa Bertopeng Lukas Enembe Tetap Tuntut Permintaan Maaf Terbuka

oleh -130 Dilihat

JAKARTA – Aksi menolak kriminalisasi terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe kembali bergulir. Giliran ratusan massa tergabung dalam Komite Pemuda Peduli Adat Nusantara (KPPAN) memadati gedung KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019). 

Langkah ini sebagai upaya rakyat Papua mendukung penuh Gubernur Papua Lukas Enembe yang merupakan Kepala Adat di Papua lantaran diduga dikiriminalisasi oleh lembaga anti rasuah tersebut. 

“Kami mendukung masyarakat adat di Papua yang memberikan denda ke KPK sebesar 10 Triliun. KPK tidak menghormati Kepala Adat Papua, dengan memainkan skenario jahat seperti Dajjal,” tegas Koordinator KPPN Mare.

Mare, menyatakan apa yang dilakukan oleh KPK terkesan memaksakan kehendak. Hal ini ditandai dengan ketidakprofesionalan penyidiknya yang bergerak asal-asalan dilapangan.

“Kalau itu OTT benar maka pasti ada yang ditangkap, tetapi ini bukan OTT tetapi dugaan kuat karena ada muatan politik,” kata Mare lagi.

Disamping itu, sikap KPK yang enggan meminta maaf kepada rakyat Papua membuat massa KPPAN yang kesemuannya memakai topeng Lukas Enembe memberi predikat kepada lembaga anti rasuah itu ‘Keras Seperti Batu dan Keras Kepala’. 

“KPK ini sekeras batu. Keras kepala tidak mau minta maaf. Padahal KPK ada upaya pembunuhan karakter ke Bapak Lukas Enembe,” sebut dia lagi.

Mare menegaskan dalam waktu dekat pihaknya bakal secara terbuka melakukan evaluasi akbar terhadap KPK. Bahkan hasil referensi bakal disampaikan secara terbuka guna menjadi landasan ganti jajaran Agus Rahardjo tersebut. 

“Kalau KPK masih belum meminta maaf, maka kami akan melakukan evaluasi terbuka. Dan bersama publik akan mendesak agar Agus Rahardjo cs diganti,” pungkasnya.

Disela-sela acara, massa juga melakukan aksi bakar ban sebagai wujud kekecewaan terhadap KPK yang tak kunjung minta maaf ke Lukas Enembe dan rakyat Papua.