Anggap Terlalu Mepet Masa Tenang, Pengamat IPI Desak KPU Ubah Jadwal Debat Pilpres Terakhir

oleh -521 Dilihat

JAKARTA – Pengamat Politik IPI Karyono Wibowo meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengubah kembali tanggal pelaksanaan debat Pilpres 2019 putaran terakhir. Pasalnya, debat itu digelar pada hari terakhir masa kampanye, yakni 13 April 2019. Dan disusul memasuki masa tenang yakni pada 14-16 April 2019.

“Penempatan jadwal terakhir itu bisa merugikan kedua paslon. Apalagi dalam debat terakhir terjadi saling serang maka tidak ada waktu masing-masing paslon melakukan bantahannya dan klarifikasi karena masuk masa tenang. Sebaiknya direvisi kembali jadwal debatnya,” tegas Karyono, Rabu (13/3/2019).

Menurut Karyono, tidak dipungkiri jika masalah tersebut bisa menyebabkan kedua paslon merasa dirugikan lantaran digelar dihari terakhir. Padahal, kata dia, pasca debat diperlukan klarifikasi masing-masing paslon yang bertarung di Pilpres 2019.

“Sehingga menurut saya, debat terakhir ditempatkan seminggu terakhir sebelum masa tenang. Masa tenang sebaiknya tidak ada bantahan debat lagi,” terang Karyono.

Karyono kembali mengingatkan agar ada ruang atau waktu sehingga bisa mengklarifikasi dan masyarakat bisa mendapatkan informasi yang utuh. Dia juga menekankan agar Komisi II bisa meminta KPU mengubah jadwal debat terakhir tersebut, agar ada asas keadilan.

“Prinsip Pemilu kan Luber dan Jurdil, sebaiknya Komisi II meminta KPU memajukan jadwal debat terakhir,” tambah dia.

Lebih jauh, Karyono menilai penting persoalan tersebut jika ada paslon yang di serang maka ada waktu untuk mengklarifikasi dan membantahnya. Dia mengingatkan agar debat terakhir Pilpres 2019 tidak terulang kembali pada saat debat Pilpres 2014.

“Ini penting sehingga masyarakat bisa menilai. Jangan sampai terulang kembali seperti debat terakhir di Pilpres 2014. Jadikan ini sebagai pengalaman,” pungkasnya.