Celah Kudeta Merangkak di Corona Vs Demokrasi, Jari 98 : Aktifkan Wamen!

oleh -303 Dilihat

JAKARTA – Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa menilai langkah Lockdown akibat virus Corona adalah tindakan bodoh dan terkesan adanya indikasi melakukan Kudeta merangkak.

“Jari 98 minta pada Rakyat Indonesia agar tetap bersabar dan ikuti petunjuk dari Pemerintah Pusat yang tengah berjuang mendapatkan formula anti Bakteri Virus Corona,” ungkap Willy, hari ini.

Menurutnya, sebagai Rakyat Indonesia harusnya bersama-sama bergotong royong melawan virus Corona tanpa saling menyalahkan, membully, dan menyumbang hoax. Selain itu, di internal keluarga bisa berbagi tugas dan menenangkan diri (Keluarga) serta dapat menjaga pola hidup sehat. 

“Ujian berat buat negeri ini semoga berakhir dengan baik. Jari’98 mengusulkan ada baiknya soal Wakil Menteri (Wamen) kembali di aktifkan dan di gaungkan dari kalangan Profesional dan Aktivis, tidak melulu dari unsur Partai Politik,” sebut Willy.

Kata Willy, manfaat keberadaan Wamen dari profesional dan Aktivis dapat mengontrol kinerja Menteri dari unsur dan kepentingan Parpol buat meraup keuntungan dapatkan modal persiapan Pilpres 2024 dan perkuat dinastinya.

“Animo masyarakat terhadap Parpol sudah kehilangan kepercayaan (trust) oleh karenanya JARI 98 akan melakukan konsolidasi tolak Capres 2024 dari kalangan dinasti. Jika 4 L alias Lo Lagi Lo Lagi yang jadi Presiden RI maka Indonesia akan mengalami kehancuran dan negeri ini akan dilanda Kiamat besar (Kiamat Kubro),” kata dia.

Jadi, lanjutnya, Republik ini bukan milik nenek moyangnya para dinasti dan masih banyak orang-orang yang memiliki potensi menjadi Pemimpin kedepan. Suka atau tidak suka, Wamen idealnya di isi Profesional dan Aktivis seperti Sri Bintang Pamungkas, Eggi Sudjana, Hariman Siregar, Eef Saefulloh Fatah, Isti Noegroho, Abraham Samad, Fadjroel Rahman, Ronny F Sompie, Antasari Azhar, Anas Yusuf dll.

“Hanya dengan cara seperti ini Pak Jokowi dapat mematahkan gerakan kudeta merangkak dari konspirasi yang kebelet ingin jadi Presiden RI,” tuturnya.

Sebab, tambah Willy, lockdown adalah celah pintu masuk buat lakukan kudeta merangkak. Makmurkan tempat ibadah adalah bagian dari kewajiban umat beragama, umat tidak pernah takut mati karena konsekuensi dari kehidupan adalah kematian.

“Yang umat takutkan itu adalah ketika dia tidak lagi mampu menafkahi anak istrinya dan itu ada pada persoalan isi perut. Jari’98 minta pada Pak Jokowi agar usulan tersebut dipertimbangkan. Para penjilat kekuasaan itulah yang justru lebih berbahaya dari Virus Corona yang tak terlihat. Saya optimis orang-orang yang disebutkan memiliki jiwa patriotisme tinggi untuk keselamatan Bangsa dan Negara. Suka atau tidak suka jiwa mereka yang Merdeka akan terpanggil,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.