Papua – Peran media dalam menjaga perkembangan situasi tidak bisa dielakan, pemberitaan-pemberitaan di media sosial saat ini kerap kali dijadikan dasar dan rujukan bagi masyarakat dalam menentukan sikap, tidak terkecuali masyarakat Papua yang diakui masih sangat rentan dan mudah terprovokasi oleh pemberitaan media.
Kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, salah satunya disampaikan oleh Sekretaris Umum Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia (KINGMI) Pendeta Johanes Wenda yang menyampaikan bahwa media di Papua agar tidak lagi melakukan provokasi kepada masyarakat melalui pemberitaan yang tidak jelas.
“Isu terkait DOB, Otonomi Khusus maupun kebijakan pemerintah lainnya yang berkaitan dengan Papua harus disampaikan secara jelas kepada masyarakat bukan diputarbalikan dan dibumbui dengan narasi yang tidak sesuai fakta yang pada akhirnya memicu konflik dan menimbulkan banyak korban,” kata Johanes, 18 April 2022.
Kata dia, Media Jubi.co diharapkan agar tidak lagi melakukan manuver dan provokasi dengan memanfaatkan isu yang berkembang untuk melakukan pembodohan kepada masyarakat, tidak perlu lagi ada korban masyarakat Papua akibat konflik yang tidak seharusnya terjadi.
Terakhir pihaknya berharap kepada masyarakat untuk saling menjaga demi terciptanya situasi yang aman dan damai, sebagaimana firman Tuhan kepada kita untuk saling mengasihi, kasihilah sesamamu sama seperti kamu mengasihi diri sendiri.