Jakarta – Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap kemajuan bangsa, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memiliki peran strategis dalam menyampaikan berbagai aspirasi rakyat kepada pemerintah dan memberikan kontribusi konstruktif bagi pembangunan negara. Seratus hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi momentum krusial untuk mengamati arah kebijakan dan dampaknya terhadap masa depan Indonesia.
Pemerintahan Prabowo-Gibran telah menetapkan sejumlah program prioritas yang diharapkan dapat membawa perubahan positif di berbagai sektor. Beberapa di antaranya meliputi reformasi politik, hukum, dan birokrasi, pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemberantasan kemiskinan, penguatan pendidikan, sains, dan teknologi, serta hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam.
Namun, penerapan kebijakan-kebijakan tersebut tentu saja tidak lepas dari tantangan. Oleh karena itu, BEM SI sebagai organisasi mahasiswa yang kritis dan independen dapat berperan sebagai mitra konstruktif pemerintah dalam mengawal dan memberikan masukan terhadap pelaksanaan program-program tersebut.
Selain itu, BEM SI juga dapat berperan aktif dalam menyosialisasikan program-program pemerintah kepada rakyat, memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pembangunan nasional, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.
“Dengan membangun kesadaran dan pemahaman yang baik, diharapkan masyarakat dapat memberikan dukungan yang positif terhadap upaya-upaya pemerintah dalam memajukan bangsa.” tegas Herianto selaku Koordinator Pusat (Korpus) BEM SI.
Ia menegaskan seratus hari pemerintahan Prabowo-Gibran adalah fondasi awal bagi pembangunan Indonesia ke depan.
“Mari kita bersatu, memberikan dukungan konstruktif, dan bersama-sama mendukung pemerintahan ini menuju Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera.” pungkasnya.