Jakarta – Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Bareskrim Polri mengungkap kasus penyebaran konten pornografi inses melalui grup Facebook “Fantasi Sedarah” dan “Suka Duka”.
“Saya mendukung penuh upaya Polri mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya. Para admin grup harus dihukum seberat-beratnya,” tegas Hari, hari ini.
Hari menekankan betapa kejahatan ini telah meninggalkan trauma mendalam karena banyak perempuan dan anak menjadi korban eksploitasi. Dan konten inses merupakan pelanggaran berat terhadap norma sosial dan agama juga kerusakan moral yang ditimbulkan bersifat jangka panjang.
“Ini benar-benar ujian bagi komitmen negara dalam melindungi masyarakat, khususnya dari kejahatan yang merusak moral bangsa,” ujarnya.
Hari pun memberikan beberapa masukan penting yakni perlu pendalaman lebih lanjut oleh aparat untuk memastikan semua pelaku terjerat hukum. Dan pentingnya pemulihan bagi korban yang telah mengalami trauma. Juga pencegahan agar tidak muncul korban baru. Serta perlunya pengawasan ketat terhadap konten-konten sejenis di platform digital.
“Kami berharap Polri tidak berhenti di sini. Harus ada upaya sistematis untuk mencegah terulangnya kejahatan serupa,” tutur Hari.
Hari juga mendorong agar ada sinergi antara penegak hukum dengan platform media sosial dan edukasi masyarakat tentang bahaya konten pornografi ilegal. Serta penguatan regulasi perlindungan anak di dunia digital.
“Keberhasilan Polri ini harus menjadi momentum untuk membersihkan dunia maya dari konten-konten yang merusak generasi bangsa,” pungkasnya.
