Tokoh Front Jihad Islam (FJI) dan Masyarakat Jawa Barat khususnya Kab. Garut meminta agar pemerintah terus konsisten menangani penyebaran kelompok Radikal yang dinilai masih mengkhawatirkan. Bersama masyarakat sepakat menolak gerakan radikal dan intoleransi di wilayah Jawa Barat.
Hal tersebut diungkap tokoh Agama Jawa Barat mengatakan, aliran radikal kini terindikasi masuk menyusup ke tengah-tengah masyarakat marilah menjaga situasi yang kondusif.
“Salah satunya adalah NII (Negara Islam Indonesia),” ujar Ustad Agus N kepada wartawan, Sabtu (14/5/2022).
Ustad Agus menjelaskan, pihaknya meminta pihak pemerintah daerah konsisten dalam penanganan gerakan-gerakan radikal dan anti toleransi di Garut dan sekitarnya yang bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Jawa Barat merupakan simpatisan paling tinggi terhadap keikutsertaan kelompok NII, dimana sejarah hampir seluruh wialayah Jawa Barat terindikasi terlibat kelompok Radikal NII, banyaknya anak – anak yang dibaiat NII diharap bisa menjadi pembuka pengungkapan kasus radikal dan intoleransi lainnya.
“Tempo hari kita sudah menyampaikan hal tersebut ke Dewan Daerah Kabupaten Garut dan Jawa Barat, cuma belum terlihat ada respons,” katanya.
Persoalan NII dan aliran radikal serta intoleran di Garut dan Jawa Barat menurutnya tak bisa dianggap remeh. Lebih dari itu, permasalahan aliran radikal dan intoleran harus disikapi dengan serius dan tanpa kompromi.
Ustad Agus Nur mengatakan, di kalangan pesantren sendiri, sepakat untuk menyatakan anti terhadap gerakan-gerakan intoleran dan radikal. Sabtu (14/5/2022) kemarin, kata Mujib, pihaknya bersama sejumlah pesantren dan organisasi masyarakat menyuarakan kembali penolakan terhadap hal tersebut dan siap membantu pemerintah dan apparat membasmi kelompok radikal dan intoleran diwilayah Jawa Barat.
Para ulama dan tokoh masyarakat sepakat mendukung pemberantasan aksi intoleran dan radikal.
“pihaknya siap akan berada di Garda terdepan dalam membela NKRI dari ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” ungkap Ustad Agus.
Mujib berharap agar pemerintah tegas menyikapi permasalahan tersebut. Jika tidak, kata Mujib, pihaknya bisa melakukan aksi penentangan dengan melalui dakwah dan statemen dengan masyarakat dan Almagari sehingga pertumbuhan kelompok radikal tersebut bisa dihancurkan keakar – akarnya,” tegasnya.
“saya juga mengajak semua umat Islam Indonesia agar menjaga ukhuwah Islamiyah dan Insaniyah, tidak mudah terprovokasi oleh issu yang bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia,” pungkas Ustad Agus.