Dugaan Korupsi Kolam Retensi Gede Bage Mencuat, Puluhan Mahasiswa Tuntut Kepala Kejati Jabar Mundur

oleh -25 Dilihat

Bandung – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Mafia Hukum Terorganisir (Almahmater) Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar).

Mereka menuntut Kepala Kejati Jabar, Katarina Endang Sarwestri, untuk mundur dari jabatannya, Selasa (11/2/2025).

Koordinator Lapangan Aksi, Ramdan Suliana, mengatakan bahwa tuntutan ini didasarkan pada dugaan korupsi yang dilakukan oleh Kajati Jabar. Almahmater menyoroti dugaan korupsi dalam pembangunan kolam retensi Gedebage.

“Praktik korupsi ini mendapat ruang dan momentum pasca revisi UU 16/2004 tentang Kejaksaan RI ke dalam Prolegnas 2025 oleh DPR RI,” ujar Ramdan dalam orasinya.

Ramdan menjelaskan bahwa revisi undang-undang tersebut memperluas kewenangan Kejaksaan, yang berpotensi menyebabkan penyalahgunaan wewenang dan praktik korupsi.

Ia juga menyoroti peran Kejaksaan dalam pendampingan proyek pemerintah, termasuk proyek pembangunan kolam retensi Gedebage.

“Imbasnya terhadap proyek pembangunan kolam retensi Gedebage, karena didamping tim pendampingan proyek strategis Kejaksaan Negeri Kota Bandung,” jelasnya.

Almahmater menilai bahwa Kejati Jabar tidak optimal dalam mengawasi pekerjaan Kejari Kota Bandung terkait proyek ini.

Mereka juga menyoroti adanya indikasi kewenangan lebih yang melampaui kewenangan TNI/Polri dan Satpol PP dalam pengamanan proyek pemerintah.

“Kami juga menduga absennya perhatian Kejati Jabar terhadap kasus ini seolah menutup mata, dan hasil kajian kami menduga adanya dugaan korupsi,” ungkap Ramdan.

Selain menuntut Kepala Kejati Jabar mundur, Almahmater juga menyampaikan tuntutan lain, antara lain:
1. Melakukan audit terhadap Kejati Jabar atas pengawalan proyek strategis pemerintah.
2. Memperkuat pengawasan internal dan eksternal terhadap lembaga penegak hukum.
3. Menindak penegak hukum yang melanggar kode etik atau melakukan pelanggaran.

Aksi unjuk rasa ini berlangsung cukup tegang. Beberapa mahasiswa bahkan mencoba menerobos masuk ke dalam Kantor Kejati Jabar, sehingga terjadi dorong-mendorong dengan petugas keamanan.

Namun, aksi ini akhirnya dapat diredam dan mahasiswa membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan tuntutan mereka.

Saat melangsungkan aksi unjuk rasa, puluhan mahasiswa pun menuntut tanggapan dari Kajati Jabar, Katarina Endang Sarwestri.

Namun, hingga aksi usai, pihak terkait sedang melakukan dinas luar. Sehingga aksi masa tidak mendapatkan keterangan yang jelas dalam tuntutannya.

“Kami bahkan menuntut pegawainya melakukan video call terhadap pihak terkait, tetapi tak digubris,” ungkap Ramdan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum menerima tanggapan resmi dari Kejati Jabar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.