Aktivis Geram dengan Tuduhan Prabowo soal Bantuan Rohingya yang Disebut Pencitraan

oleh -728 Dilihat

Jakarta – Presiden Jokowi telah melepas empat Pesawat Hercules yang berisi bantuan untuk pengungsi di perbatasan Myanmar-Bangladesh, Rabu (13/9/2017) pagi.

Namun sikap pemerintah memberikan bantuan untuk warga Rohingya ternyata tidak serta mendapat reaksi positif.

Sejumlah tokoh menilai aksi Jokowi hanya pencitraan semata. Salah satunya Amien Rais dan pesaingnya Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah merupakan pencitraan.

“Kalaupun kita sekarang kirim bantuan (kepada Rohingya), menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai,” ujar Prabowo saat berorasi di Patung Kuda bersama PKS saat aksi Bela Etnis Rohingya 169, yang berlangsung di Monas Sabtu kemarin.

Alhasil, pernyataan mereka pun menimbulkan prokontra dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Aktivis 98 tergabung Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) pun dibuat geram, karena menilai seolah-olah apapun yang dilakukan Jokowi selalu salah.

“Kalian mau percaya ama Prabowo apa Jokowi. Pembodohan sekali itu pernyataan. Kemarin diteriaki suruh bantu Rohingya. Begitu dibantu justru dibilang pencitraan. Ini yang bocor nalar saya apa yang ngomong itu. Kasihan TNI yang sudah kerja keras kirim bantuan ke Myanmar kok masih saja gak diakui,” tegas Wasekjen Jari 98 Ferry Supriyadi, hari ini.

Lebih lanjut, Ferry menilai pemerintah sekarang telah bertindak nyata untuk membantu etnis Rohingya yang mengalami penindasan di Rakhine, Myanmar. Bahkan apa yang dilakukan Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah tepat.

“Pemerintahan Jokowi sudah pro aktif dan bertindak nyata. Ini ma udah menyerang pemerintah udah syirik namanya. Apa-apa aja salah yang dilakukan Jokowi, membantu kok dibilang pencitraan. Tidak membantu dibilang kejam. Memang harus sabar hadapi dengan manusia seperti ini. Tapi sabar juga ada batasnya,” bebernya.

“Yang benar mereka doank kali ya. Ha ha ha.. bikin aja republik mimpi,” ujarnya.

Karena itu, Ferry menyayangkan jika ada yang menilai apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi hanya untuk pencitraan.

“Masak dibilang pencitraan? Jadi apa lagi masalahnya? Konstitusi dasar negara kita sangat jelas bahwa bangsa ini ikut aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia. Prinsip dasar bangsa ini juga jelas soal kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan pemerintah sudah mengeksekusi dengan baik misi itu,” ungkapnya.

“Ini yang gak nyambung siapa sebenarnya. Serba salah, bantu salah apalagi nggak bantu. Prabowo ikut demo pencitraan bukan tuch ?,” ujarnya.

Dia memandang Prabowo dan pengikutnya mungkin masih belum move on karena sudah beberapa kali ikut kompetisi Pilpres namun selalu gagal.

“Ngga kirim bantuan katanya ngga empati, kalau ngirim katanya pencitraan. Ini nih kualitas yang pengen jadi presiden Indonesia? Jadi sebatas cita-cita dan impian saja,” kata dia.

Mendingan, kata Ferry, Prabowo bisa fokus melindungi kadernya Arief Puyuono yang tengah dipolisikan oleh PDIP.

“Kasihan kadernya gak dibela dari Ketuanya dan partainya. Kalau bagi kita ya mendingan keluar lah dari partai Gerindra. Udah kerja keras mati-matian back up tapi giliran ada masalah kok gak dibela. Sungguh kasihan, nasib Arief yang sedang dilaporkan PDIP,” cetusnya.

“Sebenarnya kasihan serta prihatin atas nasib Arief. Kini Arief tersadarkan harus baktikan dan abdikan dirinya bantu pemerintahan Jokowi untuk Bangsa dan Negara. Arief sampai saat ini tengah dalam ancaman ada baiknya segera lapor ke Polisi terdekat,” tandasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.