Alat Tangkap Ikan Tak Ramah Lingkungan Masih Beroperasi, Nelayan Purse Seine Jateng Dukung Pemerintah Lakukan Penertiban

oleh -46 Dilihat

JATENG – Puluhan nelayan nahkoda purse seine tergabung dalam Paguyuban nelayan nahkoda purse seine “Rukun Santoso” Juwana, Pati Jawa Tengah memberikan dukungan penuh pada pemerintah yang melarang beroperasinya alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan. 

Hal itu disampaikan Ketua Paguyuban Nelayan Nahkoda Purse Seine “Rukun Santoso” Juwana, Pati jawa Tengah, melalui Wakilnya Mulyadi dalam pernyataan sikap bersama, Jumat (22/11/2018).

Menurut Mulyani, hal itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di seluruh perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di wilayah perairan laut jawa. 

“Terhadap pelanggaran tersebut, pemerintah diharapkan dapat memberi tindakan tegas terhadap para pelaku yang dengan sengaja melakukan pelanggaran,” ungkap dia.

Dibagian lain, Mulyadi juga mendukung penuh penertiban terhadap alat tangkap ikan yang merusak kelestarian dan keberlangsungan ekosistem laut.  

“Sudah barang tentu penertiban itu dilaksanakan oleh aparat penegak hukum, khususnya penegak hukum yang ada diperairan/laut. Termasuk didalamnya melibatkan semua unsur masyarakat melalui kegiatan kelompok pengawasan masyarakat ( Pokwasmas ) diseluruh wilayah perairan laut jawa dan sekitarnya,” tambah Mulyadi lagi.

Lebih lanjut, Mulyadi berharap agar pemerintah dapat memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha perikanan yang secara nyata telah menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. 

“Saya berharap pada pemerintah untuk dapat memberi kemudahan bagi nelayan yang telah menggunakan alat tangkap ikan ramah lingkungan, terutama terkait pengurusan dokumen perijinan kapal (seperti SIPI), khususnya bagi para nelayan purse seine,” pinta Mulyadi.

Sementara itu, penasehat Paguyuban Nelayan Nahkoda Purse Seine Rukun Santoso Juwana, Pati Jateng, Supeno, mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan surat permohonan pelaksanaan FGD kepada Pemprov Jateng.

Agenda pembahasan dalam FGD itu, kata dia, lebih didasari pada upaya untuk menyerap/menampung segala aspirasi yang berkembang dari para nelayan, khususnya nelayan kapal Purse Saine dan gill net yang telah disampaikan pada paguyuban nelayan purse seine Rukun Santoso Juwana, Pati Jawa Tengah, diantaranya adalah terkait dengan pengurusan dokumen perijinan kapal penangkap ikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.