Kapolri Beri Tiket Sekolah untuk Aipda Irvan Penggagas Panti Lansia Terlantar Bernuansa Hotel

oleh -15 Dilihat

Jakarta – Penggagas panti untuk lansia telantar bernuansa hotel, Aipda Muhammad Irvan, menerima penghargaan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Personel Bagian Operasi Polres Singkawang Polda Kalimantan Barat (Kalbar) ini diberi kesempatan Sekolah Inspektur Polisi (SIP).

Karo Watpers SSDM Polri Brigjen Budhi Herdi menyerahkan penghargaan ini secara langsung kepada Irvan. Dia menyampaikan Jenderal Sigit mengapresiasi kepedulian Irvan yang dinilai sangat luar biasa kepada masyarakat, khususnya kelompok rentan.

“Pimpinan Polri, dalam hal ini Pak Kapolri, sangat mengapresiasi anggota yang mempunyai prestasi dan kepedulian yang sangat luar biasa kepada masyarakat,” ujar Budhi, seperti dilansir Detikcom pada Jumat (7/2/2025).

Budhi menekankan Jenderal Sigit berkomitmen penuh pada metode reward and punishment pada pembinaan karier personel kepolisian. “⁠Penghargaan Kapolri ini bentuk komitmen Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk memberikan keseimbangan antara reward and punishment,” imbuh dia.

Budhi berharap sosok Irvan menginspirasi bhayangkara-bhayangkara lainnya. Sosok Irvan, lanjut Budhi, bukti nyata anggota Polri yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yakni melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat.

“⁠Diharapkan tentunya Pak Irvan bisa menjadi contoh anggota lain untuk selalu berbuat untuk masyarakat dan bangsa. ⁠Ini juga membuktikan masih banyak anggota Polri yang baik dan berprestasi,” ungkap Budhi.

Terakhir, Budhi mendoakan agar pelayanan Irvan pada lansia terus dijalankan. Dan penghargaan dari Kapolri ini, tambah dia, diharapkan semakin memacu semangat Irvan dalam program humanisnya.

“⁠Harapan pimpinan, kegiatan yg bagus yang dilakukan oleh Aipda Irvan tidak berhenti sampai mendapat penghargaan tapi justru setelah mendapat penghargaan akan lebih meningkat dan lebih baik lagi,” pungkas Budhi.

Kisah dedikasi Aipda Irvan bermula sekitar 6 tahun lalu, saat menyewa kontrakan untuk merawat lansia sekitar dua sampai empat orang. Lambat laun, lansia yang diurusnya itu terus bertambah banyak.

Dia akhirnya menjadikan rumahnya sebagai tempat penampungan sementara bagi lansia. Lalu tebersitlah ide untuk membuat semacam shelter.

Tujuannya sederhana, yaitu agar para lansia yang telantar di Singkawang dapat dirawat dengan baik. Irvan menjelaskan pembangunan panti lansia itu maju mundur karena menyesuaikan dengan kondisi keuangan.

Namun akhirnya panti lansia bernuansa hotel itu bisa rampung setelah dua tahun proses pembangunan. Irvan menjelaskan uang tersebut dikelola oleh yayasan panti lansia, sedangkan sumber dananya berasal dari para donatur.

Menurut dia, dana untuk pembangunan panti maupun operasional terkumpul banyak karena disosialisasikan juga lewat akun media sosial. Akun TikTok Irvan diikuti oleh 61 ribu followers dengan jumlah likes sampai 700 ribu, sedangkan akun Instagramnya diikuti oleh sekitar 3.500 followers.

“Banyak kawan-kawan yang support, kadang ada yang bantu pasir, tanah, semen, banyak kawan yang support. Makanya saya nggak nyangka bisa seperti ini. Awalnya cuma iseng-iseng, ternyata sampai besar seperti ini,” ujar Irvan.

Total ada 24 kamar yang disediakan di panti tersebut, lengkap dengan fasilitas TV hingga AC sebagaimana fasilitas yang ada di hotel. Irvan menuturkan panti bernuansa hotel itu dibangun semata-mata untuk memanjakan para lansia di sana.