GMJ: Penyelesaian Persoalan Tapol Tidak Bisa Didorong lewat Mobilisasi Massa yang Rentan Provokasi

oleh -11 Dilihat

Jakarta – Gerakan Mahasiswa Jakarta (GMJ) menyadari bahwa isu tuntutan pembebasan tahanan politik (Tapol) merupakan bagian dari dinamika demokrasi yang selalu menimbulkan sensitivitas publik. GMJ menegaskan bahwa setiap aspirasi mahasiswa wajib disalurkan melalui mekanisme konstitusional, damai, dan bertanggung jawab, sehingga tidak berkembang menjadi potensi kerawanan sosial maupun gangguan stabilitas keamanan di Ibukota.

GMJ mengajak seluruh elemen gerakan mahasiswa untuk mengedepankan pendekatan dialogis dengan lembaga negara terkait—termasuk Komnas HAM, Kemenkumham, DPR RI, maupun lembaga peradilan—untuk memastikan bahwa isu Tapol dibahas berdasarkan data, kajian hukum, dan prinsip-prinsip HAM, bukan melalui mobilisasi massa yang tidak terkontrol.

GMJ menyatakan bahwa eskalasi aksi massa yang tidak terkelola dapat dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menunggangi isu, memicu provokasi, maupun memunculkan benturan horizontal antara mahasiswa, masyarakat, dan aparat keamanan. Oleh karena itu, GMJ mendorong seluruh organisasi mahasiswa agar menahan diri dari narasi yang bersifat menghasut, manipulatif, ataupun mampu menimbulkan ketegangan di ruang publik.

GMJ percaya bahwa kekuatan mahasiswa terletak pada moral force dan intelektualitas, bukan pada tindakan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum. Kami menegaskan bahwa perjuangan untuk isu Tapol harus ditempuh melalui jalur yang legal, etis, dan berorientasi pada penyelesaian, bukan pada pertentangan yang dapat merugikan kepentingan masyarakat luas.

Melalui momentum ini, GMJ menyerukan kepada seluruh mahasiswa di Jakarta untuk tetap menjaga persatuan, disiplin gerakan, serta etika demokrasi. GMJ berkomitmen mengawal isu Tapol secara kritis namun konstruktif, memastikan setiap aspirasi tetap berada dalam koridor hukum, serta menjaga Jakarta tetap aman dan kondusif.